Ternyata biaya untuk ke dupan emang terlalu mahal buat saku kita, dan liburan yang asalnya ke dupan dialihkan ke Garut. Sabda Alam adalah tempat yang kami tuju, sebuah taman air yang airnya hangat dan disertai dengan gogolosoran yang lumayan okey. Saya pun ragu apakah ini masih bisa disebut pepeletekan atau bukan, tapi seenggaknya liburan ini jadi. yeee.....
Kabar Buruk! Boled dan Kibul gak bisa ikut. Si Boled emang sibuk dengan pekerjaannya sebagai tukang endog (telor), dan dia gak bisa bolos karena sebelumnya sudah dua hari bolos yang katanya buat ngedate bareng cintya pacarnya yang notabene adalah mantan si Kibul. Ya, inilah gokillers "nyiku ti kenca" emang sering terjadi, tapi persahabatan tetap terjalin. Klo si kibul katanya udah ketauan bosnya mau pergi ke Garut, maklum bosnya update di FB. Sepertinya turing kali ini emang cuma 6 orang.
Jam 6 lebih anak - anak sudah kumpul di rumah jeck. Rumah jeck emang udah jadi tempat kumpul kita dari dulu. sekitar 3 jam perjalanan akhirnya puku 10.00 kita sampai di Sabda Alam, Garut. Tiga puluh ribu kocek yang harus dikeluaran untuk tiket masuk ke taman air tersebut. Berenang, maen kartu, dan terapi ikan ternyata membuat waktu cepat berlalu. Sekitar pukul 2 siang kita bersiap untuk pergi ke Garut Kota buat nyari ADABOY...
Adaboy adalah semacam roti yang di dalamnya ada pisang (Apink, 2011). Kenapa roti itu disebut adaboy? konon katanya saat roti itu dibelah ternyata ada pisangnya, pisang ini dianalogikan dengan laki - laki (boy). Maka dari itu roti ini disebut adaboy. Karena penasaran saya mencoba bertanya pada teman saya yang merupakan ketua organisasi mahasiswa daerah Garut di IPB, dan ternyata dia tidak tahu. Disitu saya semakin ragu tentang keberadaan adaboy, saya pikir adaboy hanya mitos masyarakat sekitar saja.
Ternyata benar, beberapa orang yang kami tanya di Garut, tidak semua orang mengetahui yang namanya adaboy. Beberapa jam kami berkeliling Garut tepatnya di sekitar Jl.Ahmad Yani (sebuah jalan di kota Garut yang katanya terdapat adaboy), tidak satupun adaboy yang kami dapat. Hampir putus asa akhirnya kami membeli dorokdok di daerah situ. Mungkin ini emang udah rezeki tukang adaboy, tidak jauh dari tukang dorokdok ada yang jual adaboy. Saking langkanya tu makanan, ternyata hanya tinggal 6 buah lagi. Tanpa pikir panjang kami langsung membeli roti seharga 600 rupiah itu. Rasanya gak jauh beda ama roti isi pisang. Gak ada yang istimewa, tapi seenggaknya tujuan kami ke kota Garut sudah tercapai.
Sekitar pukul 5 sore kami pun pulang ke Lembang dengan tenang. Sesampainya di Bandung kami makan di HDL, sebuah restoran seafood di daerah cilaki dekat taman lansia. Satu porsi udang lada hitam seharga Rp.45.000 dimakan sama dua orang. Maklum harganya rada mewah. Ya, sebuah perjalanan mengharukan yang hanya menghabiskan kocek 100 rbu rupiah itu akhirnya berakhir. kami sampai di lembang jam 9 malam. Dan sekarang saya menulis di blog ini jam 12 malam.
Itulah hari - hari yang menyenangkan bersama gokillers. Mungkin bagi sebagian orang tulisan ini gak beda jauh ama sampah. Tapi inilah cara saya untuk mengekspresikan kebahagiaan saya memiliki teman - teman gokillers. maaf klo fotonya terbatas, semuanya demi terjaganya sebuah kebohongan. hhe
wassalam