Efek kupu-kupu dicetuskan pada tahun 1962 oleh seorang professor di MIT, Edward Norton Lorenz. Pada suatu hari Lorenz yang merupakan ahli bidang meteorologi mencetak hasil perhitungannya di atas sehelai kertas dengan sehelai dengan enam angka di belakang koma (..,506127). Untuk mempercepat hasil pekerjaanya ia membulatkan bilangan itu menjadi (..,506). Saat data angka di plot dalam kurva, ia menemukan hal yang mengejutkan.

Kurva yang ia peroleh tidak sama dengan kurva sebelumnya. Kurva yang sebelumnya berhimpit lambat laun menyimpang dari seharusnya dan malahan membentuk suatu pola indah mirip sayap kupu-kupu. Secara dramatis (dengan pembulatan 0,000127), sayap kupu-kupu di hutan belantara Brazil mampu menghasilkan sebuah angin tornado di Texas beberapa bulan kemudian. Dari sinilah teori Chaos berasal. Teori Chaos sendiri berarti sebuah sistem matematis yang peka terhadap perubahan awal, atau lebih mudahnya sedikit perubahan awal pada sistem dapat mengubah kondisi keseluruhan sistem tersebut secara dramatis.
Jika di lihat dari sisi lain, efek kupu-kupu ini mengandung arti bahwa perbuatan kecil dalam hidup kita sebagai kepakan sayap kupu-kupu dapat berarti besar dalam sejarah dunia yang dalam hal ini bertindak sebagai angin tornado. Tiap hal yang dilakukan manusia di dunia akan berpengaruh besar dalam sejarah dunia walaupun hal itu sering dianggap remeh seperti mengambil sebuah paku di tengah jalan. Kita sendiri tak tahu mengapa kita berada di kondisi yang kita miliki sekarang. Bisa saja seharusnya sekarang kita sudah mati karena kecelakaan atau bisa saja seharusnya kita sekarang berdiri di depan orang banyak meneriakkan kemenangan kita dalam sebuah olimpiade. Tentu saja peristiwa lalu yang besar maupun kecillah yang menyebabkan semua ini terjadi. Semua sejarah yang terjadi di dunia ini merupakan kombinasi acak dari seluruh perbuatan yang dilakukan manusia. Masing-masing manusia berkontribusi pada sejarah dunia. Jadi, sebenarnya kita hidup dalam dunia yang sangat penuh akan pintu-pintu kemungkinan. Peristiwa sekecil apapun dapat membuka sebuah pintu sejarah dan menutup pintu lainnya. Dan sejarah dunia hanya mencatat satu-persatu pintu-pintu yang dilewatinya.
Ada satu kasus menarik berkaitan dengan efek kupu-kupu ini. Al Gore, Wakil Presiden AS (1993-2001) di masa pemerintahan presiden Bill Clinton, adalah korban Efek Kupu-Kupu di kancah politik. Ketika Gore menjadi calon presiden dari Partai Demokrat berpasangan dengan Senator Joseph Lieberman pada tahun 2000, ia dikalahkan secara menyakitkan pasangan Partai Republik George W. Bush, Gubernur Texas yang berpasangan dengan Dick Cheney.Gore sesungguhnya memenangkan “popular vote” lebih dari 500.000 suara dari sekitar 105 juta pemilih di AS. Namun, ia gagal memenangkan “electoral vote” setelah 25 electoral votes di Negara bagian Florida dinyatakan merupakan milik Bush. Gore merupakan kandidat presiden AS pertama yang memenangkan “popular vote” tetapi kalah dalam “electoral votes”.
Penyumbang terbesar kegagalan Al Gore menjadi Presiden AS sesungguhnya akibat “Efek Kupu-Kupu” yang dilakukan seorang desainer grafis. Pada tahun 2000, Theresa LePore memiliki gagasan untuk memperbesar jenis huruf (font) yang terdapat pada kartu pemilihan umum yang ia rancang untuk Pemilu Presiden AS di kawasan Palm Beach, Florida, AS dengan alasan agar lebih mudah dibaca para pemilih. Namun, tanpa disadarinya desain baru kartu dengan dua halaman yang sama itu telah membuat bingung para pemilih tentang bagian mana yang seharusnya dicoblos.Sebagai hasilnya, 19.120 pemilih mencoblos gambar Pat Buchanan dan Al Gore sehingga kartu suara dinyatakan tidak sah. Sejumlah 3,407 pemilih dinyatakan memilih Pat Buchanan, hal yang mengejutkan Pat sendiri karena ia menduga hanya akan memperoleh ratusan pemilih saja. Sehingga diperkirakan ada 22.000 suara untuk Al Gore yang tidak terhitung atau salah coblos. Hasilnya seperti ditetapkan Mahkamah Agung AS bahwa George W. Bush yang memenangkan “electoral votes” di Florida, AS dan berhak masuk ke Gedung Putih. Sudah selayaknya, Bush berterima kasih atas jasa Theresa LePore.
0 Responses So Far:
berkomentarlah sesuka anda.. ini negara merdeka..